Jangan Hadapi Masa Lalu, Hadapi Masa Depan!

Sekitar beberapa bulan lalu, saya sempat menonton film Star Wars: TRoS di bioskop, yang menurut saya kurang berhasil juga. Hanya saja, kalau saya dalami lagi, ada beberapa teori kehidupan yang bisa dikembangkan. Saya coba terapkan, dan bukan secara kebetulan, berhasil. Setelah saya kembangkan sendiri, mari saya coba bagikan hari ini.

Teori yang akan saya bagikan berkaitan dengan cara menghindari 'menangisi masa lalu'. Terkadang ada hal yang tidak diinginkan terjadi pada saat yang tidak disangka-sangka sehingga menimbulkan tekanan emosional. Ujungnya bisa berakhir tangisan, stres, depresi, dan bermacam kemungkinan buruk lainnya.

Bagaimana cara menghindari kemungkinan buruk tersebut? Sesuai dengan yang sudah saya jelaskan di awal, Star Wars: TRoS sempat memunculkan kalimat "confronting fear, is the destiny of the Jedi" dan bila saya berpikir ulang, harusnya "confronting fear is the destiny of all of us" — "menghadapi ketakutan adalah takdir milik kita semua." Artinya, untuk menghindari tangisan, kita perlu menghadapi ketakutan. Apa itu menghadapi ketakutan?

Biasanya, untuk mengubur masa lalu yang kelam orang suka menghadapi apa yang sudah terjadi. Namun ada baiknya kita menghadapi segala kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi di masa depan, sehingga bilamana masa itu datang, kita tidak terlampau sedih, sebab kita sudah menghadapinya duluan. Dan bilamana masa itu tidak datang, secara tidak langsung kita sudah melatih diri kita untuk waspada pada banyak hal buruk.

Ada 2 cara untuk membantu kita menghadapi ketakutan yang ada:

Yang pertama, jangan berlebihan menyayangi sesuatu. Menyayangi sesuatu secara berlebihan dapat mengakibatkan takut kehilangan sesuatu secara berlebihan. Takut kehilangan adalah ketakutan utama yang seringkali membuat orang putus harapan (percayalah, itu fakta). Break all of our good expectation, sometimes it will be never happen. Patahkan semua ekspektasi baik kita pada sesuatu, atau terlebih pada seseorang. Bila ekspektasi kita tidak terjadi, percayalah kita akan kecewa berat. Just trust in God, He will never betray us.

Yang kedua, carilah kebahagiaan kita masing-masing. Mungkin kita bahagia bersama keluarga, makan bareng keluarga, seneng-seneng bareng keluarga, ngobrol, dan sebagainya. Atau kita seneng luangin waktu sendiri, baca buku, tidur, atau mungkin main game. Karena percayalah, hal hal tersebut efektif agar kita tak acuh dalam memikirkan ketakutan-ketakutan kita dan secara tidak sadar, kita sudah menghadapi ketakutan kita.

Saya kasih contoh, sekarang kita lagi menghadapi masa-masa sulit, keluar rumah dibatasi, virus di mana-mana, peraturan ketat, bukan lagi suntuk, kita juga takut. Hal pertama yang saya sarankan kita lakukan adalah jangan banyak berharap dunia cepat pulih. Jangan berharap datang seorang pahlawan yang akan menyelamatkan dunia. Melainkan, anggaplah dunia tidak bisa pulih sepenuhnya.

Hal kedua adalah bacalah konspirasi seperlunya. Bila ada konspirasi yang menampilkan bukti-bukti kuat, selidiki dulu sebelum dipercaya. Bila ada konspirasi yang tidak valid, jangan lanjutkan baca sebelum menghantui pikiran kalian. Atau bila betul-betul tidak kuat mental dan terus kepikiran, jangan baca macam-macam konspirasi.

Hal ketiga yang perlu dilakukan adalah memikirkan bagaimana cara tetap produktif meskipun hanya di rumah. Mungkin kita ngerjain tugas di rumah, atau bekerja dari rumah, atau bisa jadi berbisnis dari rumah, buatlah waktu kita di rumah tidak dihabiskan buat tidur dan makan belaka, tapi padatkan jadwal meskipun beraktivitas di rumah sendiri. Dan jangan lupa, cari kegiatan agar tidak stres di rumah. Bagi waktu kerja dan waktu santai di rumah. Mungkin nonton bareng keluarga, meditasi, denger musik, main sosmed, pokoknya tetaplah tenang dan nyaman. Hanya, jangan terlampau nyaman di rumah, seperti yang saya sudah katakan tadi, jangan berlebihan menyayangi sesuatu.

Cara-cara di atas terbukti cukup efektif untuk menanggulangi rasa takut di masa depan. Intinya tetaplah waspada, jaga diri sendiri, dan hiduplah sebagaimana kita hidup di masa depan, dengan terus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Don't let the life flow, the time will gap you out.

Selamat berjuang, kawan!

Komentar