2019 'me'

2019 itu penuh kenangan buat saya. Buat orang yang belum pernah secara matang merencanakan resolusi setahun seperti saya, kalau 2019 berjalan dengan lancar dan dengan hasil maksimal, itu sudah anugrah.
Akhir tahun lalu, saya mendapat juara dua untuk pertama kalinya setelah melulu juara satu-bukan sombong, masalahnya kalau tidak saya kasih tau ceritanya tidak akan efektif-dan saya kepikiran sampai akhir tahun. Alhasil, tahun lalu saya tutup dengan setengah kebahagiaan dan setengah duka.

Dari sana, saya akhirnya mendalami beberapa bidang. Di bulan bulan awal saya mendalami bidang matematika, sampai di bulan Juni nilai matematika saya berhasil mencapai angka 99, a little bit to hit perfect. Itu pencapaian, dari SD saya kurang mendalami matematika walaupun pelajaran matematika SD berjalan lancar lancar saja. Mam Lidya Setio, thanks a lot, mam membuka lebih lanjut pandangan saya pada matematika :)

Di bulan bulan akhir ini, saya mulai mendalami bidang fisika. Awalnya seneng fisika klasik, tapi berjalan beberapa saat, saya mulai suka relativitas, berhubungan dengan dunia astronomi. Awalnya dari nonton video doang. Youtube, makasih banyak!

Di bulan April, saya sempat marathon film MCU sampe abis buat nonton film Avengers: Endgame. Walaupun, saat premiere film Avengers: Endgame, marathon saya belum selesai :"). Alhasil, nangisnya kurang pecah. However, sejak film ini muncul, pandangan saya terhadap film mulai terbuka lebar, dan saya mulai suka dunia perfilman hingga bisa menjadi reviewer film, walaupun amatir.

Di bulan April, ada kompetisi menulis #gurumenulis16 oleh penerbit Anlitera. Cukup mengejutkan, setelah 1 tahun bergelut di dunia kepenulisan, akhirnya naskah yang saya buat bisa tembus penerbitan. Berlanjut di bulan september, ada kompetisi menulis Writing Korean Fiction Competition oleh penerbit Grasindo dan komunitas Exoffindo. Catatan, saya bukan K-popers, saya tidak suka nonton drama korea, dan saya tidak pandai berbahasa Korea. Dari modal nekat, saya mencoba mengikuti lomba ini seadanya. Saya mulai mencari kultur kultur Korea, kebiasaan, sampai makanan hanya sebagai bahan observasi untuk lomba menulis kala itu. Salahnya, saat masih ada waktu saya belum merevisi naskah saya sampai sampai naskah saya belum dikategorikan sebagai naskah Jacko yang 'maksimal'. Perencanaannyapun kurang matang sehingga belum bisa menang. Pelajaran lagi untuk lomba selanjutnya.

Di bulan Oktober, saya mengikuti dua lomba, lomba fiksi mini #circlelove oleh penerbit Haru (hanya berkisar 800 kata) dan #nulisindonesiana2019 oleh penerbit Storial, Nulisbuku, dan platformindonesiana. Lomba fiksi mini Harusaya kerjakan dalam waktu yang cukup panjang, 5 hari, termasuk proses revisi, dan tidak berhasil tembus juga. Dugaan saya karena memang konfliknya kurang greget dan kurang berkesan. Lomba nulisindonesiana sudah saya rancangkan matang matang dengan deskripsi konflik yang cukup matang. Hanya saja, saya memulai menulis naskah setelah 10 hari vakum menulis. Alhasil, waktu pengerjaan lebih sempit dan saya menulis naskah saya yang 8 halaman dalam jangka waktu yang singkat sekali, yakni 1 minggu. Di hari hari terakhir, saya menulis ending yang kurang berkesan dan tidak dikembangkan sama sekali, sehingga gagal menang lagi. Lomba inipun menjadi lomba terakhir di tahun ini. Walau tidak menang, saya senang bisa punya mengalaman menulis yang banyak sekali tahun ini.

Di bulan November, saya memulai pendalaman piano klasik saya pada lagu 'Liebestraum No. 3' oleh Franz liszt. Ini salah satu potongan dari Liebestraum yang di tulis Liszt. Karena berlatar di zaman romantik, lagu ini agak memainkan dinamika. Dan tanpa disadari, gaya piano klasik yang saya pelajari mulai diterapkan pada gaya bermain piano saya sehari hari. Saya mulai bisa mengaransemen lagu dalam gaya beberapa komposer. Lagu ini membuka pandangan saya pada dunia piano klasik.

Dari tahun tahun sebelumnya, saya gemar menonton video stand up comedy mulai dari kompetisi suci dan suca, show show biasa, bahkan stand up special. Mulai di bulan Desember awal, saya mulai suka dunia stand up comedy. Saya bisa menulis bit bit saya sendiri tanpa 'maling' punya orang lain. Kalau memungkinkan pun, saya mau bikin wadah komunitas stand up prabumulih buat orang orang yang gemar 'ngelucu walau tidak pada tempatnya' seperti saya. Yang berminat, gabung yok sis *WKWKWKWK

Tahun ini juga, bookstagram saya @millionsofchapter berumur 2 tahun 10 bulan! Review review di akun itupun semakin saya explore. Saya mencoba memasukan komponen baru untuk dinilai pada sebuah buku. Review sayapun bisa saya nilai lumayan mendetil. Kalau mau liat referensi buku, ayo main main ke @millionsofchapter *sekali lagi promosi tampol awas

Yah, that was my 2019, tahun yang cantik banget, tahun yang membuka pandangan luad Jacko tentang dunia, baik dunia kepenulisan, film, musik, matematika, fisika, stand up comedy, dan bidang lainnya. Berharap tahun depan akan lebih banyak bidang yang bisa dieksplor. It's 2019 me, see you on 2020.

Komentar